To Top Page Up Page Down To Bottom Auto Scroll Stop Scroll

Ini blog buat catatan online aku aja, buat dibuka kalo lagi lupa sesuatu. Kalo lagi ada ide tulis, kalo lupa tinggal buka.

Jumat, 02 Juli 2021

Membawa Sajam Untuk Menjaga Diri, Apakah Boleh ?

Jawabannya tidak boleh. Sekalipun kita gunakan untuk menjaga diri, tetap saja tidak boleh. Peraturannya sudah diatur dalam Undang-Undang Darurat No. 12 tahun 1951.

Undang-Undang Darurat No.12 tahun 1951 berbunyi :

  1. Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk (slag-, steek-, of stootwapen), dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.

  2. Dalam pengertian senjata pemukul, senjata penikam atau senjata penusuk dalam pasal ini, tidak termasuk barang-barang yang nyata-nyata dimaksudkan untuk dipergunakan guna pertanian, atau untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga atau untuk kepentingan melakukan dengan syah pekerjaan atau yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang pusaka atau barang kuno atau barang ajaib (merkwaardigheid).

Dalam pasal tersebut sudah jelas tercantum bahwa kita dilarang membawa atau menyembunyikan senjata tajam. Ancaman pidana yang tertera didalam pasal tersebut adalah maksimal 10 tahun penjara. Namun pasal tersebut tidak berlaku bagi orang yang membawa senjata tajam untuk urusan pekerjaan seperti bertani atau berdagang.

Alasan Gw Setuju Sama Pasal Tersebut

Gw ngerti alasan kenapa kita dilarang buat bawa sajam meskipun itu untuk jaga diri. Jujur aja, gw dulu itu kemana-mana bawa sajam, jenisnya pisau lipat sama karambit lipat. Gw bawa kedua sajam itu karena gw sadar kalo diri gw itu ga akan bisa menang kalo berantem pake tangan kosong. Secara kan badan gw kurus dan culun gini, jadi kalo ada orang jahat yang mau macem-macem dan gw gak ada senjata, pasti gw auto dibantai. Dengan bawa sajam gw jadi gak takut pergi kemana aja sendirian, karena gw mikirnya kalo misalnya ada apa-apa, gw tinggal tusuk aja orang jahatnya pake sajam. Karena dalam keyakinan gw, semua orang itu sama dihadapan senjata, mau orang itu kurus, gak kurus, tinggi, atau gak tinggi, semuanya sama, kalo ditusuk ya berdarah, kalo ditembak ya juga berdarah, sama aja. Dengan bawa sajam, gw jadi gak takut siapapun. Walaupun badan gw kurus kecil gini, tapi nyali gw gak kecil.

Komitmen gw bawa sajam pada awalnya cuma untuk berjaga-jaga aja, kalo misalnya ada orang jahat mau malakin gw, gw bisa langsung tusuk lehernya. Fyi, gw itu latihan akurasi pisau gw tiap hari, jadi kalo gw ngincer leher ya pasti kena leher. Tapi ada suatu momen dimana gw nyabut pisau gw dengan penuh amarah. Dan itu di tempat yang menurut gw paling gak ada bahaya-bahayanya sama sekali, yaitu di kampus.

Komitmen gw sejak awal dimana gw gak akan nyabut pisau gw kalo gw ga ada dalam keadaan bahaya akhirnya luntur. Komitmen gw luntur oleh emosi gw sendiri. Jadi kondisinya waktu itu gw ditipu orang, dan karena saking marahnya gw, gw berniat buat ngebunuh dia. Tapi endingnya gw ngebatalin niat gw. Dan gw bersyukur sampe sekarang gw masih bisa bersih, I never do any crime in my entire life, I'm clean.

Dari kejadian itu gw menyadari satu hal. Meskipun niat awalnya membawa sajam hanya untuk menjaga diri saja, tapi kita tidak tau kapan emosi akan datang dan menguasai diri kita, dan pada akhirnya melupakan niat awal kita. 

Gw setuju kalo semua orang gak boleh bawa sajam meskipun itu untuk bela diri. Karena terkadang perbuatan kriminal bisa terjadi tanpa ada niatan. Memang kita gak berniat buat melakukan tindak kriminal, tapi kalau emosi sudah menguasai diri kita, ceritanya akan jadi berbeda.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor